Friday (chapter 1)

Friday posterFriday (chapter 1)

Author Noranitas (@hyukbyair) Main cast WINNER’s Song Mino, IU (Lee Ji Eun) Genre Romance, slight! Angst, Friendship Rating PG-15, G Length Chaptered

Disclaimer Im not really sure about the background of the story bc I don’t check it tho. Original plot+poster by me. Characters not included. Review after you read it. This fic purely presented to MinoxIU shipper out there.

Summary :

“A vintage love story. Happened on mid 40’s until  late 50’s. the story of a girl and a boy to reached their love in the middle of war and insecure situation. Bring you the whole new twist to enjoy.”

***

Juni 1944

Jieun masih menggenggam tangan Mino. Mengepalkan tangan kecilnya kepermukaan tangan Mino yang jauh lebih lebar dari punyanya.

Semakin mendekati bangunan besar itu, tangan Jieun semakin erat menggenggam tangan Mino. Mino menerima sekaligus menikmati semua perhatian dari teman karibnya ini selagi ia masih bisa, jadi ia tak mengucap sepatah kata pun walau genggaman tangan kecil Jieun mulai menyakiti punggung tangannya.

Seiring berjalannya waktu, mereka pun sampai dibangunan besar itu, Gedung pendidikan sekolah militer. Jieun tak kuasa menahan tangisnya karena tak lama lagi, temannya, Song Mino, akan belajar disini dan tak akan bermain bersama nya lagi setelah pulang sekolah hingga senja menjemput mereka.

Mino tahun ini genap berusia 12 tahun dan ia harus dimasukkan kedalam sekolah militer karena peraturan Negara akan ancaman serangan musuh kian melanda negeri mereka. Mau tak mau Mino harus mengikuti semua ini karena ia juga bagian dari Negara tempat ia dilahirkan tersebut.

Jieun kini memeluk erat Mino yang juga membalas pelukan dari Jieun. Pelukan mereka semakin erat, seakan tak pernah bisa lepas, bagaikan menempel satu sama lain. Mereka berdua saling bergumam. Sama-sama mengucapkan janji, bertukar janji, dan berikrar agar tak ada yang melanggar janji yang telah mereka buat.

Seorang petugas dengan badan tinggi dan tegap keluar dari bangunan itu dan mengisyaratkan agar semua anak melakukan pemeriksaan identitas bagian terakhir sebelum mereka bisa masuk kedalam sekolah. Ibu Mino telah berulang kali meminta Mino untuk menyudahi kegiatan berpelukan antara dirinya dengan Jieun, tetapi ia menolak. Ini kali terakhir ia bisa dekat dengan teman karibnya. Ia hanya ingin pelukan ini dapat menjadi memori yang bertahan lama sebagai obat rindu karena mereka berdua akan terpisah dalam waktu yang lama.

Lagi-lagi sang petugas berteriak menyuruh anak-anak yang belum masuk antrian agar segera bergabung. Ayah Mino dengan terpaksa menarik Mino dari Jieun dan mengantarnya masuk kedalam barisan. Jieun yang emosional sedang ditenangkan oleh ibunya Mino. Jieun rasanya ingin berlari masuk kedalam barisan itu dan menarik tangan Mino lalu berlari sejauh yang mereka bisa dari tempat ini. Namun ia tak sekuat itu. Ia hanya gadis kecil yang lemah.

Mino kini sampai pada bagian pemeriksaan. Selagi identitasnya diperiksa, ia mencoba menoleh kebelakang hanya untuk melihat Jieun. Ia melihat gadis kecil itu menangis nyaring meneriakkan namanya. Air mata tak terasa jatuh dari matanya, ia menangis.

“Hey nak. Kau boleh masuk.”

Ucapan sang petugas membuat Mino menoleh. Ia lalu mengangguk dan membawa semua barang nya masuk. Untuk terakhir kalinya ia menoleh kebelakang, berusaha mencari sosok yang meneriakkan namanya lagi, dan ia menemukannya. Jieun juga menangkap pandangan mata Mino dari kejauhan. Dan saat itu, Mino hanya bisa memberinya sebuah senyuman. Seolah-olah memberi tahu Jieun bahwa ia baik-baik saja. Jieun membalasnya dengan senyuman yang bermakna sama, namun dengan sedikit tetesan air mata dan sedikit isakan kecil yang tersisa.

Punggung Mino sudah tak terlihat lagi dipandangan mata Jieun. Sekali lagi ia menangis, namun ajakan ibu Mino untuk pulang kerumah menghentikan air mata nya sebentar. Kini ia berada di dalam mobil keluarga Mino dan duduk dibangku penumpang sambil menatap sisi jalan dari jendela. Sekali lagi, ia menangis karena telah merasa kehilangan sebagian pelengkap dari kehidupannya , Song Mino.

 

To be continue

5 pemikiran pada “Friday (chapter 1)

  1. Belakangan ini makin tertarik sama Mino semenjak liat dia di acara Journey To The West (klo gak salah itu judulnya). Sering dengerin lagu-lagunya Winner juga dan akhirnya .. ya ini, aku berusaha nyari cintanya Mino lewat imajinasi fanfict. *plakk* xD
    Aku suka ceritanya. Semoga cepat publish kelanjutannya. Ditunggu loh~ ^^

    Suka

Tinggalkan komentar